Dibawah ini, Tugas Mata Kuliah TI :
Dibawah ini, Tugas Mata Kuliah TI :
Senin, 16 Desember 2013
Kedua orangtua Ratih (Tamara Annya) meninggal saat ia dan dua adiknya masih kecil. Sebagai tertua Ratih berkewajiban membesarkan kedua adiknya, Ratna (Misye Arsita) dan Ratno (Benny Reynalfy). Ratih terjerumus sebagai pelacur dan mempunyai pelanggan tetap Gunawan (Yan Bastian), yang telah disembuhkannya dari penyakit impotensi.
Pada Gunawan pula Ratih selalu meminta bantuan apabila dia membutuhkan uang dalam jumlah besar. Suatu saat Ratih ditolong oleh seorang penjual sate, Idrus (Tri Warsono) dari gangguan anak-anak brandal. Mereka menjadi akrab dan saling cinta. Ratna hamil akibat hubungan intim dengan pacarnya. Rahasia Ratih diketahui oleh pacar Ratna dan Idrus.
Gunawan lagi-lagi menyelamatkan Ratih, karena pacar Ratna adalah keponakan Gunawan. Akhirnya Ratih pulang kampung, Idrus menyusulnya dan Ratih kembali memakai nama aslinya yaitu Annisa.
"Anisa ingin agar kamu melakukan mabit di Masjid Jami' Cukir. I'tikaf-lah di dalam masjid selama tiga malam berturut-turut, mulai ba'da Maghrib hingga Subuh. Dan jangan keluar masjid selama i'tikaf. tentu saja, siang hari kamu boleh melakukan aktivitas seperti biasanya. Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan. Apa kamu bersedia, Jar?"
Aku terdiam. Aneh. Anisa memintaku untuk mabit di Masjid Jami' Cukir. Ah, apapun itu, aku akan memenuhi permintaannya. Insya Allah tak sulit i'tikaf selama tiga malam berturut di masjid tanpa keluar masjid sekalipun? Ini ujian ataukah semacam pembalasan dendam karena kemarin aku sempat menolak menikah dengannya? Namun kini aku benar-benar mencintai Anisa? Fajar terus bertanya-tanya dalam hati. Ada kegamangan apakah ia bisa memenuhi permintaan Anisa yang menurutnya aneh-aneh itu. Kuatkan ia i'tikaf di dalam masjid tiga hari berturut-turut tanpa keluar masjid itu? Entahlah, waktu yang akan menjawabnya
"Anisa ingin agar kamu melakukan mabit di Masjid Jami' Cukir. I'tikaf-lah di dalam masjid selama tiga malam berturut-turut, mulai ba'da Maghrib hingga Subuh. Dan jangan keluar masjid selama i'tikaf. tentu saja, siang hari kamu boleh melakukan aktivitas seperti biasanya. Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan. Apa kamu bersedia, Jar?"
Aku terdiam. Aneh. Anisa memintaku untuk mabit di Masjid Jami' Cukir. Ah, apapun itu, aku akan memenuhi permintaannya. Insya Allah tak sulit i'tikaf selama tiga malam berturut di masjid tanpa keluar masjid sekalipun? Ini ujian ataukah semacam pembalasan dendam karena kemarin aku sempat menolak menikah dengannya? Namun kini aku benar-benar mencintai Anisa? Fajar terus bertanya-tanya dalam hati. Ada kegamangan apakah ia bisa memenuhi permintaan Anisa yang menurutnya aneh-aneh itu. Kuatkan ia i'tikaf di dalam masjid tiga hari berturut-turut tanpa keluar masjid itu? Entahlah, waktu yang akan menjawabnya